10 Musik EDM Bebas Royalti untuk Restoran dan Hotel
Kami akan bocorkan, 10 musik instrumental piano yang bebas royalti karya DIMULTI Music. Instrumental piano ini, pas banget dijadikan playlist lagu untuk melengkapi suasana restoran dan hotel. Khususnya bagi yang menjunjung tinggi kenyamanan pengunjung.
Tidak sedikit yang meyakini bahwa musik piano bisa menghadirkan berbagai suasana kenyamanan. Musik Instrumentalia dengan dominasi suara piano, mampu menghangatkan suasana.
Nuansa lembut yang menyentuh emosi, bisa menguatkan suasana mewah di sebuah ruangan. Restoran dan hotel yang ingin menghadirkan kesan elegan di entity-nya, bisa mencoba putar musik ini. Dentingan suara piano juga bisa menjadi daya tarik buat para pengunjung.
Tak heran jika banyak restoran, hotel dan publik komersial menggunakan playlist lagu dan musik instrumental piano untuk menggaet evangelist costumer mereka.
Jika Anda tertarik, kami memiliki sebuah platform yang dibuat khusus untuk Anda yang taat dengan aturan hukum. Hanya dengan Rp 10K per lagu. Anda sudah bisa mendapatkan “Hak kepemilikan musik terbatas dari DIMULTI Music.
Anda bisa membuat playlist sesuai dengan selera dan suasana yang diinginkan. Bebas diputar di mana saja. Kapan saja. Selama Ada internet. Tanpa takut dengan risiko hukum.
Ini adalah Karya eksklusif kami. Diciptakan dengan sepenuh hati. Bukan musik AI. Tidak pernah dirilis di manapun. Tidak di rilis di Spotify, Youtube, Apple music, dan platform lainnya.
Karya kami terkait B2B hanya untuk para pelanggan. Serius eksklusif!
Ini contoh daftar musik instrumental piano karya DIMULTI Music.
Kayu hanyut yang terbawa ombak selalu punya bekas cerita, bagaimana bentuknya berubah. Begitu pula kenangan. “Driftwood Memories” menangkap perasaan itu: masa lalu yang terus hanyut, menjauh dari akar, tapi tak pernah benar-benar hilang. Lagu ini adalah nostalgia yang terapung, sendu tapi menenangkan, seperti laut yang tak pernah berhenti bercerita
Diam bukan berarti kosong. Lagu ini menangkap rasa sunyi yang ternyata penuh gema. Seperti berada di ruangan yang tenang, tapi setiap tarikan napas dan langkah kecil memantul kembali, mengingatkan kita bahwa keheningan pun punya suara. “Echoes in Stillness” adalah perjalanan batin, ke dalam momen paling pribadi, di mana pikiran jadi ruang gema yang luas. Cocok buat momen reflektif atau saat kamu merasa dunia terlalu bising.
Kelopak yang jatuh bukan tragedi, melainkan siklus. Ada keindahan dalam kepergian yang lembut. “Falling Petals” menangkap perasaan itu: keindahan yang rapuh, waktu yang lewat, dan kesedihan yang tidak menusuk tapi tetap terasa. Lagu ini adalah perenungan tentang kefanaan, di mana sesuatu bisa indah justru karena tidak abadi.
Fajar jarang datang sekaligus terang. Selalu ada fragmen cahaya kecil yang muncul duluan. Lagu ini menggambarkan perasaan saat malam panjang mulai retak, dan serpihan pertama cahaya masuk perlahan. “Fragments of Dawn” adalah pengingat bahwa harapan sering datang dalam potongan kecil, bukan langsung sempurna, tapi cukup untuk mengubah arah hidup.
Bayangkan taman yang indah, penuh cahaya, tapi semua terbuat dari kaca. Setiap ranting, bunga, dan daun rapuh, transparan, dan berkilau, membuatmu harus melangkah perlahan. Lagu ini menggambarkan keindahan yang rapuh—sesuatu yang menawan tapi bisa pecah kapan saja. “Glass Garden” adalah meditasi tentang betapa tipis batas antara keindahan dan kerentanan.
Di tengah gelap dan sepi, kadang yang muncul bukan teriakan, tapi secercah cahaya kecil. Lagu ini seperti lilin di ruangan sunyi: kecil tapi cukup untuk memberi arah. “Lumen in the Quiet” adalah tentang menemukan makna di keheningan, tentang bagaimana satu titik terang bisa mengubah cara kita melihat gelap. Sebuah penutup yang hangat dan penuh harapan, meski sederhana.
Dua arus berjalan sejajar, dekat tapi tak pernah benar-benar bertemu. “Parallel Waters” adalah simbol hubungan yang harmoni tapi penuh jarak. Ada rasa kedekatan tanpa kepemilikan, kebersamaan tanpa pertemuan. Lagu ini membawa rasa damai sekaligus getir, cocok untuk momen ketika kita menyadari ada hal-hal indah yang memang tak ditakdirkan bersatu.
Aurora biasanya jadi tontonan spektakuler, tapi lagu ini menangkap sisi yang jarang diperhatikan: kesunyian di balik tarian cahaya. Tidak ada suara, hanya atmosfer dingin dan kosmik yang membuat warna-warna itu terasa semakin magis. “Silent Aurora” membawa pendengar ke ruang malam yang luas, di mana langit menari tapi dunia tetap diam, seolah seluruh semesta sedang menahan napas.
Cakrawala biasanya keras, jelas, tegas. Tapi di sini, ia terasa lembut, seperti beludru yang membentang sejauh mata memandang. “Velvet Horizon” adalah tentang batas yang tidak mengancam, tapi menenangkan. Perjalanan ke arah yang jauh tapi tidak menakutkan, hanya penuh rasa ingin tahu. Lagu ini memberi rasa misteri yang halus, seolah ada rahasia manis yang menunggu di balik garis ujung pandang.
Ada pola yang tidak berteriak, hanya berbisik. Lagu ini ibarat mendengar kode rahasia yang diulang terus, pelan tapi konsisten. Pola itu merasuk perlahan, dan tanpa sadar, kamu ikut terbawa alurnya. “Whispered Patterns” adalah tentang detail kecil yang sering kita abaikan, tapi justru menyimpan makna.
Nah itu rekomendasi instrumental piano bebas royalti yang bisa dijadikan playlist lagu di tempat usaha Anda. Baik restoran, hotel, cafe, tempat gym atau tempat usaha lainnya yang kepingin putar lagu / musik tanpa risiko hukum royalti.
Untuk bisa mendengarkan “demonya” dari masing-masing lagu di atas, caranya kunjungi halaman piano ini. Setelah itu klik play demo yang ada warna biru di sudut kanan atas. Simpel. Jika tertarik, klik add to cart. Setelah terkumpul lagunya, bayar sesuai panduan. Akses untuk putar Full lagu, segera dikirimkan ke Anda.
